Menteri Keuangan Purbaya: Harga Pertalite Rp.10.000 Tidak Mencerminkan Keekonomian
Zsmart.id - Di Indonesia, Bahan Bakar Minyak (BBM) dikategorikan menjadi dua jenis utama: BBM subsidi dan BBM non-subsidi. BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar diberikan oleh pemerintah dengan harga lebih rendah dari biaya produksinya, agar tetap terjangkau bagi masyarakat. Sementara itu, BBM non-subsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex dijual sesuai harga keekonomian yang mengikuti pergerakan harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah. Kebijakan ini bertujuan menjaga keseimbangan antara kemampuan daya beli masyarakat dan keberlanjutan fiskal negara.
Terkait hal tersebut, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa harga BBM jenis Pertalite yang saat ini dijual Rp10.000 per liter tidak mencerminkan harga keekonomian sebenarnya. Dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR pada Selasa (30/9/2025), beliau menjelaskan bahwa harga keekonomian Pertalite sebenarnya mencapai Rp11.700 per liter. Dengan demikian, pemerintah menanggung selisih sebesar Rp1.700 per liter melalui skema subsidi energi untuk menjaga kestabilan harga di masyarakat.
Sementara itu, per 1 Oktober 2025, PT Pertamina (Persero) resmi memperbarui harga BBM non-subsidi di seluruh SPBU. Harga Pertamax (RON 92) tetap di posisi Rp12.200 per liter, begitu pula Pertamax Turbo yang masih Rp13.100 per liter. Namun, Pertamina Dex mengalami kenaikan dari Rp13.850 menjadi Rp14.000 per liter, dan Dexlite naik dari Rp13.600 menjadi Rp13.700 per liter.
Kebijakan subsidi BBM seperti Pertalite memang penting untuk menjaga kestabilan harga dan meringankan beban masyarakat, terutama di tengah tekanan ekonomi global. Namun, beban subsidi yang terlalu besar dapat menguras anggaran negara dan mengurangi ruang fiskal untuk sektor produktif seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Karena itu, transisi menuju subsidi yang lebih tepat sasaran, misalnya melalui bantuan langsung kepada masyarakat berpenghasilan rendah, perlu segera diterapkan agar kebijakan energi Indonesia menjadi lebih berkeadilan dan berkelanjutan.
Post a Comment for "Menteri Keuangan Purbaya: Harga Pertalite Rp.10.000 Tidak Mencerminkan Keekonomian"