Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penurunan Rumus Momen Inersia Benda-Benda Homogen

Zsmart.id - Momen inersia adalah ukuran kecenderungan suatu benda untuk mempertahankan keadaan rotasinya terhadap sumbu tertentu. Dalam fisika, momen inersia dilambangkan dengan huruf I dan satuannya dalam SI adalah kgm2.

Momen inersia sangat penting dalam analisis gerak rotasi benda, seperti dalam mekanika klasik dan teknik mesin.

Rumus Umum Momen Inersia

Secara umum, momen inersia benda homogen terhadap sumbu tertentu dihitung dengan:

I=r2dm

di mana:

  • rr = jarak elemen massa dmdm dari sumbu rotasi

  • dmdm = elemen massa kecil dari benda

Jika benda homogen, massa tersebar merata, sehingga kita bisa menghubungkan dmdm dengan volume dVdV melalui massa jenis ρ\rho (massa per satuan volume):

dm=ρdV

Momen Inersia Benda-Benda Homogen

1. Batang Homogen Panjang LL (Sumbu di Tengah)

momen inersia batang homogen sumbu tengah

Model:

  • Massa batang: MM

  • Panjang batang: LL

  • Sumbu: Tegak lurus batang, melalui tengah batang.

Penurunan:

Ambil elemen kecil batang sepanjang dxdx di posisi xx dari pusat.
Massa per satuan panjang:

λ=ML\lambda = \frac{M}{L}

Elemen massa kecil:

dm=λdxdm = \lambda \, dx

Jarak ke sumbu rotasi = xx.

Momen inersia:

dI=x2dm=x2λdxdI = x^2 \, dm = x^2 \lambda \, dx

Total momen inersia:

I=L2L2x2λdxI = \int_{-\frac{L}{2}}^{\frac{L}{2}} x^2 \lambda \, dx

Hitung integral:

I=λL2L2x2dxI = \lambda \int_{-\frac{L}{2}}^{\frac{L}{2}} x^2 \, dx =λ[x33]L2L2= \lambda \left[ \frac{x^3}{3} \right]_{-\frac{L}{2}}^{\frac{L}{2}} =λ((L/2)33(L/2)33)= \lambda \left( \frac{(L/2)^3}{3} - \frac{(-L/2)^3}{3} \right) =λ(2(L/2)33)= \lambda \left( \frac{2(L/2)^3}{3} \right) =λL312= \lambda \frac{L^3}{12}

Substitusi λ=ML\lambda = \frac{M}{L}:

I=ML×L312=112ML2I = \frac{M}{L} \times \frac{L^3}{12} = \frac{1}{12} M L^2

Diperoleh:

I=112ML2\boxed{I = \frac{1}{12} M L^2}

2. Batang Homogen Panjang LL (Sumbu di Ujung)

momen inersia batang homogen sumbu ujung

Model:

  • Sama seperti nomor 1, tapi sumbu di ujung.

Penurunan:

Mirip, hanya batas integrasi berubah dari 00 ke LL.

I=0Lx2λdxI = \int_{0}^{L} x^2 \lambda \, dx

Hitung:

I=λ[x33]0LI = \lambda \left[ \frac{x^3}{3} \right]_0^L =λL33= \lambda \frac{L^3}{3}

Substitusi λ=ML\lambda = \frac{M}{L}:

I=ML×L33=13ML2I = \frac{M}{L} \times \frac{L^3}{3} = \frac{1}{3} M L^2

Diperoleh:

I=13ML2\boxed{I = \frac{1}{3} M L^2}

3. Cakram Tipis Homogen (Sumbu Tengah)

momen inersia cakram tipis homogen sumbu tengah

Model:

  • Massa cakram: MM

  • Jari-jari: RR

  • Sumbu: Melalui pusat, tegak lurus cakram.

Penurunan:

Ambil elemen kecil berbentuk cincin radius rr dan tebal drdr.

Luas elemen:

dA=2πrdrdA = 2\pi r \, dr

Massa per satuan luas:

σ=MπR2\sigma = \frac{M}{\pi R^2}

Elemen massa:

dm=σdA=σ2πrdrdm = \sigma \, dA = \sigma 2\pi r \, dr

Momen inersia elemen:

dI=r2dmdI = r^2 \, dm =r2×σ2πrdr=2πσr3dr= r^2 \times \sigma 2\pi r \, dr = 2\pi \sigma r^3 \, dr

Total:

I=0R2πσr3drI = \int_0^R 2\pi \sigma r^3 \, dr =2πσ[r44]0R= 2\pi \sigma \left[ \frac{r^4}{4} \right]_0^R =2πσ×R44= 2\pi \sigma \times \frac{R^4}{4} =πσR42= \frac{\pi \sigma R^4}{2}

Substitusi σ=MπR2\sigma = \frac{M}{\pi R^2}:

I=π×MπR2R42I = \frac{\pi \times \frac{M}{\pi R^2} R^4}{2} =MR22= \frac{M R^2}{2}

Diperoleh:

I=12MR2\boxed{I = \frac{1}{2} M R^2}

4. Silinder Pejal Homogen (Sumbu Tengah)

Model: Silinder dianggap sebagai kumpulan cakram tipis berlapis sepanjang tingginya.
Kalau rotasi terhadap sumbu pusat (panjang silinder), hasilnya sama dengan cakram, yaitu:

Diperoleh:

I=12MR2\boxed{I = \frac{1}{2} M R^2}

(Tidak perlu integrasi tambahan jika massanya merata sepanjang silinder.)

5. Bola Pejal Homogen (Sumbu Tengah)

Model:

  • Massa bola: MM

  • Jari-jari: RR

  • Sumbu: Melalui pusat.

Penurunan:

Ambil elemen berbentuk cakram dengan radius rr pada posisi yy dari pusat.

Hubungan:

r2=R2y2r^2 = R^2 - y^2

Volume elemen tipis:

dV=πr2dy=π(R2y2)dydV = \pi r^2 \, dy = \pi (R^2 - y^2) dy

Massa jenis bola:

ρ=M43πR3\rho = \frac{M}{\frac{4}{3}\pi R^3}

Massa elemen:

dm=ρdV=ρπ(R2y2)dydm = \rho \, dV = \rho \pi (R^2 - y^2) dy

Momen inersia elemen (cakram):

dI=12r2dmdI = \frac{1}{2} r^2 \, dm

Substitusi:

dI=12(R2y2)×ρπ(R2y2)dydI = \frac{1}{2} (R^2 - y^2) \times \rho \pi (R^2 - y^2) dy =12ρπ(R2y2)2dy= \frac{1}{2} \rho \pi (R^2 - y^2)^2 dy

Total:

I=RR12ρπ(R2y2)2dyI = \int_{-R}^{R} \frac{1}{2} \rho \pi (R^2 - y^2)^2 dy

Karena simetri:

I=ρπ0R(R2y2)2dyI = \rho \pi \int_0^R (R^2 - y^2)^2 dy

Expand:

(R2y2)2=R42R2y2+y4(R^2 - y^2)^2 = R^4 - 2R^2 y^2 + y^4

Maka:

I=ρπ[R4y23R2y3+y55]0RI = \rho \pi \left[ R^4 y - \frac{2}{3} R^2 y^3 + \frac{y^5}{5} \right]_0^R =ρπ(R523R5+R55)= \rho \pi \left( R^5 - \frac{2}{3} R^5 + \frac{R^5}{5} \right) =ρπR5(123+15)= \rho \pi R^5 \left(1 - \frac{2}{3} + \frac{1}{5}\right) =ρπR5(1510+315)= \rho \pi R^5 \left(\frac{15-10+3}{15}\right) =ρπR5×815= \rho \pi R^5 \times \frac{8}{15}

Substitusi ρ=3M4πR3\rho = \frac{3M}{4\pi R^3}:

I=3M4πR3×πR5×815I = \frac{3M}{4\pi R^3} \times \pi R^5 \times \frac{8}{15} =3MR24×815= \frac{3M R^2}{4} \times \frac{8}{15} =MR2×25= M R^2 \times \frac{2}{5}

Diperoleh:

I=25MR2\boxed{I = \frac{2}{5} M R^2}

6. Bola Tipis (Kulit Bola) Homogen

Model:

  • Massa bola: MM

  • Jari-jari: RR

  • Ketebalan diabaikan (kulit bola).

Penurunan:

Seluruh massa berada pada jarak RR dari pusat. Karena itu:

Setiap elemen massa dmdm berjarak RR dari pusat.

Momen inersia total:

I=R2dm=R2dm=R2×MI = \int R^2 \, dm = R^2 \int dm = R^2 \times M

Tetapi kulit bola memiliki distribusi arah tertentu, dan analisis integralnya (lebih rinci) menghasilkan:

Diperoleh:

I=23MR2\boxed{I = \frac{2}{3} M R^2}

(Materi lengkap kulit bola bisa dibahas jika mau lebih mendalam.)

Kesimpulan

Penurunan keenam rumus momen inersia ini melibatkan:

  • Pemilihan elemen kecil yang tepat

  • Menentukan massa elemen dari massa jenis

  • Integrasi dengan batas sesuai geometri benda

Demikian materi singkat mengenai penentuan momen inersia dari beberapa benda-benda homogen. Semoga bermanfaat.

Post a Comment for "Penurunan Rumus Momen Inersia Benda-Benda Homogen"